Rabu, 27 Mei 2020

LINK TUGAS BK KELAS XI

Jika Anda merasa ada tugas BK Kelas XI yang belum sempat dikerjakan, silakan klik salah satu/beberapa link tugas BK di bawah ini (klik sesuai dengan tugas yang belum anda kerjakan), kemudian silakan dikerjakan tugas yang belum sempat anda kerjakan itu, setelah itu kirimkan tugas yang sudah dikerjakan tersebut kepada Guru BK dalam bentuk foto/screenshoot via WhatsApp.

  1. Tugas BK Pekan 1: Pekan1
  2. Tugas BK Pekan 2: XIPekan2
  3. Tugas BK Pekan 3: XIPekan3
  4. Tugas BK Pekan 4: Pekan4
  5. Tugas BK Pekan 5: Pekan5
Keterangan:
Klik pada tulisan berwarna orange.
Berlaku hanya untuk yang merasa belum mengerjakan saja.

LINK TUGAS BK KELAS X

Jika Anda merasa ada tugas BK Kelas X yang belum sempat dikerjakan, silakan klik salah satu/beberapa link tugas BK di bawah ini (klik sesuai dengan tugas yang belum anda kerjakan), kemudian silakan dikerjakan tugas yang belum sempat anda kerjakan itu, setelah itu kirimkan tugas yang sudah dikerjakan tersebut kepada Guru BK dalam bentuk foto/screenshoot via WhatsApp.

  1. Tugas BK Pekan 1, klik: Pekan1
  2. Tugas BK Pekan 2, klik: XPekan2
  3. Tugas BK Pekan 3, klik: XPekan3
  4. Tugas BK Pekan 4, klik: Pekan4
  5. Tugas BK Pekan 5, klik: Pekan5

Keterangan:
Klik pada tulisan berwarna orange.
Berlaku hanya untuk yang merasa belum mengerjakan saja.

Senin, 06 April 2020

"TEMUKAN BAKATMU"

TEMUKAN BAKATMU

Petunjuk Pengerjaan:
  1. Anda akan diminta mengerjakan tes bakat pada suatu link website tertentu nanti
  2. Jika anda sudah temukan link itu silakan klik link itu
  3. Setelah anda klik link itu, silakan cari dan klik tulisan "Ayo Kenali Dirimu Sekarang"
  4. Kemudian setelah itu Anda akan diminta mengisi identitas anda dan masukan semuanya dengan benar termasuk orang yang merekomendasikan tes ini (Pilih "Guru Saya")
  5. Setelah itu anda akan diminta memilih 5-7 pernyataan  (jangan kurang dari 5 dan jangan lebih dari 7 pernyataan), agar anda bisa klik "NEXT" / "BERIKUTNYA" untuk memilih pernyataan-pernyataan selanjutnya  
  6. Jika Anda sudah selesai memilih semua bagian² pernyataan, maka akan muncul hasilnya dari mulai Gambaran diri anda, Personal Branding diri anda, Typology Anda dan Strenght Cluster/Gugus Kekuatan Anda, Silakan anda SS (ScreenShoot) Hasil tersebut untuk anda catat, sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan (tiba2 HP mati, internet lemot atau gak sengaja kepencet tombol kembali)
  7. Selanjutnya tulislah di Buku BK Anda Hasil Tes tersebut yaitu: Gambaran diri anda, Personal Branding diri anda, Strenght Cluster/Gugus Kekuatan Anda dan Potensi Kelemahan Anda (khusus potensi kelamahan bisa dilihat di hasil yang berbentuk file PDF) dan tulis juga arti dari istilah-istilah hasil Tes Bakat Anda tersebut di buku catatan BK Anda! Lalu difoto dan dikirimkan ke WA Guru BK Anda. 
  8. Anda juga diharuskan mendownload hasil tes bakat anda yang tersedia dalam bentuk file PDF di link tersebut karena potensi kelemahan, arti dari istilah2 yang ada di personal branding, arti istilah2 di streng cluster dan arti dari istilah2 yang ada di potensi kelemahan anda semuanya ada di file PDF tersebut.
  9. Setelah anda selesai mencatat hasil tes tersebut silakan buat "Form Bukti Tugas" di bawah catatan tugas anda yang dilengkapi dengan Tanda Tangan Orang Tua Anda (Seperti Form Bukti Tugas BK sebelum-sebelumnya) dan kirimkan foto tugas yang sudah anda catat itu ke WA Guru BK Anda.
  10. Tambahan, Jika hasil PDF yang sudah didownload tidak bisa langsung dibuka. Silakan anda masuk ke File Manager HP anda lalu cari document hasil download tadi dan bukalah file itu disana serta pastikan di HP Anda ada aplikasi pembaca PDF dan ruang kosong kurang lebih sebesar 1,1 MB untuk file PDF tersebut.
  11. Sebelum tes silakan lihat contoh hasil pengerjaan di bawah (ada 3 Foto)
  12. Untuk Melaksanakan Tes Bakat tersebut Silakan klik https://www.temubakat.com/id/

Contoh Hasil Pengerjaan Tugas (Ada 3 Foto, Silakan diperbesar):




Minggu, 29 Maret 2020

"KEPEKAAN DIRI DAN SOSIAL"

TUGAS BK PEKAN 3 KELAS XI IPA/IPS/BHS/AGM
Buatlah Ringkasan dari Materi di bawah ini di Buku Catatan BK Anda!  
Setelah selesai meringkas, silakan buat form/tabel bukti pelaksanaan Tugas di bawah ringkasan yang anda buat, lalu lengkapi dengan TTD Orang Tua Anda (Seperti Tabel/Form Bukti Pelaksanaan Tugas BK Pekan 1)! 
dan berikan/publikasikan/posting komentar di kolom komentar bagian bawah dengan menuliskan nama lengkap dan kelas Anda. Jika anda tidak bisa mempublikasikan/memosting komentar, silakan minta bantuan teman anda untuk menuliskan/publikasikan/posting nama & kelas anda di kolom komentar!  

"KEPEKAAN DIRI DAN SOSIAL"

Tujuan: Agar dapat mengerti tentang kepekaan diri dan sosial, dapat memahami pentingnya hidup bersosial serta  dapat berprilaku yang bertanggung jawab dalam masyarakat

A.    Pengertian Kepekaan Diri dan Sosial
Kepekaan diri dan sosial merupakan kemampuan untuk merasakan dan mengamati reaksi - reaksi yang terjadi di lingkungan serta perubahan orang lain yang ditunjukkannya baik secara verbal maupun nonverbal. Seorang individu diasah dan ditempa untuk mengenal nilai moral baik buruk, pantas-tidak pantas, mulia-hina, sikap-sikap yang membawa kepada keberhasilan atau pola perilaku yang mengakibatkan kegagalan. Tumbuhnya kepekaan diri dan kepekaan sosial tersebut selanjutnya akan membentuk kerpibadian seseorang. Bentuk kepekaan diri antar lain peka terhadap ekspresi wajah dan perasaan, pikiran dan pendapat dan lain-lain. Sedangkan kepekaan sosial contohnya peka terhadap berita di media massa, perilaku ikut-ikutan, gosip dan fitnah serta pergaulan.

B.     Kepekaan Terhadap Pemberitaan
Berita di media massa itu sangat dahsyat pengaruhnya, sehingga mempengaruhi pikiran dan sikap jutaan pembaca atau penerimanya. Inilah yang disebut bahwa berita dapat membentuk opini publik. Bahayanya apabila berita itu menyangkut citra dan martabat seseorang. Khususnya bila berita itu tidak benar, isu, gosip, ditambah-tambah, dibelok-belokan, atau fitnah. Hal inilah yang sering dikeluhkan bahwa pemberitaan dapat menghakimi atau “membunuh karakter” seorang individu. Ini tidak adil dan kejam! Disamping itu, jurnalistik memang menganut prinsip anomali, yakin sesuatu yang aneh, “sakit”, penyimpangan dan unik dinilai sebagai daya tarik berita. Namun sayang, suatu berita dianggap seolah-olah mewakili keadaan mayoritas pada umumnya. Oleh karena itu diperlukan kepekaan hati, sikap kritis, dan bijak setiap menerima/mencerna setiap berita. Selain itu sikap dalam menghadapi setiap gosip atau pemberitaan yang belum tentu benar pemberitaannya.

C.    Mencermati Fenomena Perilaku Ikut-ikutan
Tidak semua hal yang diikuti dan serempak dilakukan orang banyak adalah kebenaran! Tidak setiap perkara yang dianut oleh mayoritas masyarakat itu, pasti suatu kebaikan. Sering kali suatu kebenaran itu hanya diikuti dengan sebagian kecil masyarakat yaitu masyarakat yang masih teguh memegang nilai-nilai/norma. Dan merekalah yang bakal sukses dan memperoleh kebahagiaan sebenarnya.
Contoh 1 :
Mayoritas masyarakat barat menganut pergaulan bebas­ dengan segala dampaknya. Sehingga penyakit HIV/AIDS merajalela. Pornografi dan pornoaksi menjadi kebiasaan banyak orang tetapi GAYA HIDUP INI SESAT.
Contoh 2 : Budaya tidak merokok sepertinya sedikit masyarakat yang mengikutinya sebagian kecil saja orang yang tidak merokok atau instansi yang bebas asap rokok. Tapi bukankah sebenarnya perilaku TIDAK MEROKOK YANG SEHAT ?
       Untuk itu, kita perlu mengantisipasi prilaku ikut-ikutan. Kita memiliki pribadi yang berkarakter sesuai dengan kepribadian bangsa yang kita cintai.

D.    Menumbuhkan Kepekaan Sosial
Cara agar Anda mampu menumbuhkan kepekaan sosial dalam diri sehingga Anda menjadi pribadi yang asyik untuk diajak bergaul oleh siapapun yaitu sebagai berikut:
1.      Menyadari Bahwa Kita Tidak Bisa Hidup Sendiri
Mengapa orang tidak mampu memiliki kepekaan sosial yang baik? Salah satu penyebabnya adalah karena orang itu sering menyendiri dan tidak mau berbaur dengan yang lain. Ia ada dalam sebuah lingkungan, tetapi ia tidak pernah mau untuk berkumpul bersama dengan orang-orang yang ada dalam lingkungannya. Tiap ada kegiatan bersama, orang yang semacam ini akan cenderung tidak mau hadir. Di mata Allah, kesendirian adalah hal yang tidak baik. Kesendirian akan menjadikan manusia tidak memiliki penolong yang sepadan. Sebab itu, Allah menciptakan manusia dalam sebuah kebersamaan dengan manusia yang lain. Karena itu, dalam rangka membangun kepekaan sosial, keluarlah dari kesendirian dan masukilah kehidupan bersama dengan orang lain yang ada di sekitar kita.

2.      Bergaul dengan Sebanyak-banyaknya Orang
Perjumpaan dengan banyak orang akan membuat kita makin mudah mengetahui perbedaan karakter dari tiap-tiap pribadi. Ketika Tuhan menciptakan manusia, Tuhan menciptakannya dengan keunikan dan kekhususan masing-masing. Di dunia ini, tidak ada manusia yang sama persis. Orang yang kembar identik pun tetap memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya. Karena itu, ketika kita membiasakan diri kita untuk bergaul dengan banyak orang, hal itu akan mengasah kemampuan kita untuk melihat masing-masing orang dengan keunikannya.

3.      Memperhatikan dan Memperbaiki Cara Berbicara
Cara berbicara adalah hal yang perlu untuk kita perhatikan dalam hidup bersama orang lain. Banyak orang yang dalam kehidupan sehari-hari berselisih dan bertengkar karena cara bicaranya yang tidak menunjukkan kepekaan terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya. Keterlibatan kita dalam organisasi akan mengasah kita untuk memiliki kepekaan dalam mengutarakan ide dan pendapat sehingga tidak melukai orang lain. Keterlibatan ini juga akan membuat kita mampu mengenali cara berpikir dan cara bicara orang lain sehingga sedikit banyak kemampuan kita untuk mengenal orang lain akan terasah.

4.      Terlibat dalam Kegiatan Sosial
Kegiatan sosial merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh banyak orang pada masa sekarang. Kegiatan ini biasanya dilakukan dalam berbagai macam bentuk, misalnya: kunjungan ke panti asuhan, pengumpulan dana untuk korban bencana, pengobatan gratis, dan sebagainya. Jika Anda mendengar di sekolah Anda atau di lingkungan Anda melakukan kegiatan-kegiatan semacam itu, sedapat mungkin terlibatlah dalam kegiatan itu. Ambillah peran sesuai dengan talenta dan kemampuan Anda. Kegiatan ini merupakan kegiatan positif yang akan mengasah kepekaan terhadap orang-orang yang sedang membutuhkan pertolongan. Melalui kegiatan itu, Anda akan dibentuk menjadi pribadi yang memiliki kepedulian terhadap orang-orang yang perlu diperhatikan dan dipedulikan dalam hidup ini.

5.      Mengembangkan Empati
Empati merupakan kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain. Kunci untuk memahami perasaan orang lain adalah mampu membaca pesan non verbal, seperti nada bicara, gerak-gerik, ekspresi wajah, dan sebagainya. Seseorang yang memiliki kemampuan ini akan lebih pandai menyesuaikan diri, lebih mudah bergaul, dan lebih peka. Empati dapat kita kembangkan apabila kita membiasakan diri untuk bergaul dengan orang lain dan mengamati orang-orang yang ada di sekitar kita.

6.      Berperilaku Prososial
Perilaku prososial adalah istilah yang digunakan oleh para ahli psikologi untuk menjelaskan perilaku sukarela yang ditujukan untuk kepentingan atau keuntungan orang lain, seperti: berbagi, membantu seseorang yang membutuhkan, bekerja sama dengan orang lain, dan mengungkapkan simpati. Perilaku ini menuntut adanya kesediaan untuk berkorban bagi orang lain, menghargai keberadaan orang lain, dan tidak menempatkan diri sendiri lebih tinggi dari orang lain.

7.      Melihat dan Bertindak
Di sekitar kita, banyak orang yang memiliki keterbatasan sehingga tidak dapat menjalankan aktivitas sosialnya dengan normal. Misalnya, orang-orang miskin, anak-anak jalanan, dan orang-orang yang sudah lanjut usianya. Mereka membutuhkan perhatian lebih, bahkan pertolongan yang nyata dalam kesusahan mereka. Orang yang memiliki kepekaan sosial adalah orang yang pada saat melihat orang lain yang ada dalam kondisi yang susah tidak akan hanya berhenti pada memandang orang itu, melainkan melakukan sesuatu untuk orang yang dilihatnya itu. "Sesuatu" di sini tidak harus dengan memberi uang atau barang, melainkan juga bisa dalam bentuk perbuatan lain, misalnya berdoa untuk orang itu.

E.     Melatih Kepekaan Diri
    Andaikata kita ingin tahu bagaimana masa depan kita, sederhana sekali, Iihat apa yang kita lakukan saat ini. Kalau saat ini kita pemalas, yang akan terjadi adalah masa depan yang suram. Begitupun bila licik, pasti masa depan kita tidak berbeda jauh dengan kelicikan yang dikerjakan saat ini. Karena segala yang kita lakukan akan kembali kepada pelakunya.
Perbuatan baik akan menjadi buah kebaikan, tidak sekarang mungkin nanti. Begitu pula jika amat buruk yang dikerjakan, pasti berbuah keburukan pula. Kita semua sungguh harus menyadarl dan memahami, tidak ada yang celaka, kecuali buah dari pekerjaan kita sendiri.
Oleh karena itu, kewajiban kita hanya dua hal:
Pertama, serius mencari dan menemukan kekurangan diri;  tidak usah sibuk membela diri.
Kedua, mengembangkan terus kemampuan/kelebihan/keunggulan supaya mampu berbuat lebih baik. Karena kemuliaan seseorang dilihat dari tingkat manfaatya bagi orang lain. Orang memang cenderung lebih sibuk dengan kepentingan dirinya, dengan aktivitas yang menguntungkan diri. Tapi manusia yang terbaik adalah manusia yang bermanfaat untuk manusia lainnya.

"PERENCANAAN KARIER MASA DEPAN"

TUGAS BK PEKAN 3 KELAS X IPA/IPS/BHS/AGM
Buatlah Ringkasan dari Materi di bawah ini di Buku Catatan BK Anda!  
Setelah selesai meringkas, silakan buat form/tabel bukti pelaksanaan Tugas di bawah ringkasan yang anda buat, lalu lengkapi dengan TTD Orang Tua Anda (Seperti Tabel/Form Bukti Pelaksanaan Tugas BK Pekan 1)! 
dan berikan/publikasikan/posting komentar di kolom komentar bagian bawah dengan menuliskan nama lengkap dan kelas Anda. Jika anda tidak bisa mempublikasikan/memosting komentar, silakan minta bantuan teman anda untuk menuliskan/publikasikan/posting nama & kelas anda di kolom komentar!

"PERENCANAAN KARIER MASA DEPAN"

Tujuan: Agar dapat memahami pentingnya perencanaan karier serta memiliki sikap positif dalam meraih kesuksesan di masa depan

A.    Arti dan Pentingnya Perencanaan Karier
Memperoleh karier atau pekerjaan yang layak dan sesuai harapan, merupakan salah satu aspek  terpenting dalam kehidupan manusia yang sehat, di mana pun dan kapan pun mereka berada. Betapa orang akan merasa sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau sampai menjadi penganggur. Demikian pula banyak orang yang mengalami stres dan frustrasi dalam hidup ini karena masalah pekerjaan. Menggapai karier yang gemilang tidak didapatkan hanya dengan melewati proses semalam. Ia membutuhkan kerja keras, aktualisasi diri yang mendalam, dan kemauan untuk terus belajar.
Seorang professional yang berhasil dalam kariernya adalah ia yang telah merintisnya sejak muda. Para praktisi SDM mengatakan, ”Orang yang berhasil pada umumnya akan melakukan analisa serta mengetahui apa yang menjadi tujuan kariernya, apa rencana serta tindakan yang diambil untuk mencapai karier yang diharapkan”.

B.     Pengertian Karier
Pekerjaan tidak serta merta merupakan karier. Kata pekerjaan (work, job, employment) menunjuk pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa, sedangkan kata karier (career) lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya hidupnya. Pada dasarnya yang dimaksud dengan karier adalah suatu pilihan profesi atau pekerjaan yang menjadi tujuan bagi seorang individu. Karier juga dapat diartikan sebagai perkembangan dari perjalanan kehidupan kerja seseorang yang digeluti secara serius dan ditingkatkan semaksimal mungkin. Karier tertiggi (puncak karier) tidak dapat dicapai secara instant, melainkan harus dengan perencanaan matang. Cara yang paling efektif untuk meniti karier adalah dengan menggali bakat atau potensi sedini mungkin. Masa remaja merupakan saat yang paling tepat untuk meniti karier yakni dengan mengenal bakat dan minat yang dimilikinya. Sehingga nantinya seseorang tersebut tidak hanya akan berhasil meniti karier tersebut dengan sempurna, melainkan juga menggapainya dengan optimal.

C.    Apakah Perencanaan Karier Itu?
Perencanaan karier adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara terarah dan terfokus demga berdasar pada potensi (minat, bakat, keyakinan, nilai-nilai) yang kita miliki untuk mendapatkan sumber penghasilan yang memungkinkan kita untuk maju dan berkembang baik secara kualitas (hidup) maupun kuantitas (kesejahteraan). Sesunguhnya dalam perencanaan karier ini yang ditekankan bukan hanya pada pekerjaan apa yang nantinya kita peroleh, tetapi pada persiapan-persiapan yang kita lakukan. Salah satun persiapan yang sangat penting adalah memilih pendidikan dan keterampilan yang akan dikembangkan. Misalnya kalau saat ini kita berada di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) maka kita nantinya harus bisa menentukan kira-kira jurusan apa yang akan dipilih IPS, Bahasa, atau IPA. Oleh karena itu poin-poin penting dalam Perencanaan meliputi hal-hal sebagai berikut :
1.    Menyadarkan diri sendiri terhadap peluang-peluang, kendala-kendala, pilihan-pilihan, dan konsekuensi yang akan dihadapi.
2.    Mengidentifikasi tujuan-tujuan hidup terutama yang berkaitan dengan karier,
3.    Penyusunan program pendidikan, keterampilan dan pengalaman-pengalaman yang bersifat pengembangan dalam meraih tujuan karier.

D.    Langkah-Langkah Dalam Merencanakan Karier
Berikut langkah-langkah dalam merencanakan karier, antara lain :
1. Mengembangkan rencana karier. Pikirkanlah mengenai apa yang akan kita lakukan dan langkah-langkah strategis apa yang dibutuhkan untuk melakukan hal-hal yang kita inginkan.
2. Tinjaulah bakat atau kemampuan serta minat yang kita miliki. Pikirkan secara serius dan mendalam hal-hal yang kita sukai, mampu kita kerjakan dengan baik, serta nilai-nilai yang kita yakini kebenarannya.
3.  Cobalah mencari tahu jenis-jenis karier atau pekerjaan yang mendekati dengan diri kita, yaitu sesuai bakat serta minat yang kita miliki, latar belakang pendidikan, kondisi kerja serta lingkungan yang kita harapkan, serta hal-hal lain yang akan memberikan kejelasan arah dan fokus karier/pekerjaan kita.
4. Selanjutnya, bandingkanlah keterampilan dan minat yang kita miliki dengan jenis karier atau pekerjaan yang akan kita pilih. Jadi karier atau pekerjaan yang paling sesuai dan dekat dengan diri kita sangat mungkin menjadi karier atau pekerjaan kita di masa depan.
5. Kembangkanlah tujuan karier/ pekerjaan yang kita pilih. Hal ini akan menjadi panduan yang sangat penting bagi kita untuk menyusun langkah-langkah strategis selanjutnya.
6. Ikutilah pendidikan atau pelatihan yang mendekatkan kita dengan tujuan karier atau pekerjaan yang telah kita buat.
7. Hal penting yang tidak boleh dilewatkan adalah masalah keuangan. Kita mungkin akan berfikir mengenai sumber-sumber dan besarnya uang yang kita butuhkan untuk mewujudkan karier kita.
8.  Cobalah minta nasehat dari beberapa sumber yang anda yakini dapat membantu anda memberikan penjelasan dan arahan megenai karier/pekerjaan pilihan anda.

E.     Rumus dalam Memilih Karier
Richard leider, seorang konsultan karier dari Amerika Serikat, memiliki rumus moderen yang dapat mengkalkulasikan bagaimana kita dapat mewujudkan rencana karier di masa depan degan eektif dan gemilang. Rumus yang dimilikinya adalah sebagai berikut.

Karier = T + 2P + E + V
T          : Talent / Bakat
2P        : Passion dan Purpose
E          : Environment
V         : Vision

T  yang berarti talent atau bakat.
Untuk mengetahui arah karier dan profesi yang cocok untuk kita jalani dimasa depan, cobalah mendeteksi apa saja kelebihan dan kelemahan yang kita miliki.

2P yaitu Passion dan Purpose, atau keinginan dan tujuan.
Maksudnya, dalam meilih sebuah karier, diperlukan adanya gairan atau keinginan yang kuat untuk menggapai karier tersebut dengan maksimal. Selain itu, dibutuhkan pula tujuan dan arah yang jelas, agar pencapaian karier dimasa depan tidak salah arah. Kedua elemen ini membutuhkan kerja keras dan pengenalan diri yang mendalam agar tujuan karier yang akan dicapai dapat diarahkan dengan benar.


E atau Environment (lingkungan).
Masa remaja merupakan fase dimana kita sangat membutuhkan lingkungan sekitar untuk dapat mengembangkan kepribadian dan emosi. Lingkungan sekitar kita dapat berupa lingkungan keluarga, sekolah, atau tempat bermain. Dalam lingkungan sekitar, seseorang dapat mengasah bakat dan minatnya sedemikian rupa sehingga dapat menggapai karier yang direncanakan. Lingkungan sekitar menjadi tempat belajar dan aktualisasi diri. Oleh karena itu, pilihlah selalu lingkungan yang positif, sehingga kita tidak akan terjerumus kedalam hal-hal yang justru akan dapat menghambat karier kita dimasa depan.

V atau Vision yang berarti pandangan (visi).
Leider melihat bahwa dengan menerapkan pola visioning atau memandang jauh ke masa depan, kita akan dapat mengetahui bentuk-bentuk karier yang akan dicapai. Untuk menciptakan sebuah visi yang baik, langkah pertama adalah menggali potensi diri dan membuat perencanaan bagaimana memanfaatkan potensi tersebut untuk meraih karier yang dicita-citakan.

Senin, 23 Maret 2020

"PROBLEM SOLVING REMAJA"


TUGAS BK PEKAN 2 KELAS XI IPA/IPS/BHS/AGM
Buatlah Ringkasan dari Materi di bawah ini di Buku Catatan BK Anda!  
Setelah selesai meringkas, silakan buat form/tabel bukti pelaksanaan Tugas di bawah ringkasan yang anda buat, lalu lengkapi dengan TTD Orang Tua Anda (Seperti Tabel/Form Bukti Pelaksanaan Tugas BK Pekan 1)! 
dan berikan/publikasikan/posting komentar di kolom komentar bagian bawah dengan menuliskan nama lengkap dan kelas Anda. Jika anda tidak bisa mempublikasikan/memosting komentar, silakan minta bantuan teman anda untuk menuliskan/publikasikan/posting nama & kelas anda di kolom komentar!  

"PROBLEM SOLVING REMAJA"
Tujuan: mampu memahami dan menerima peran sosial pria dan wanita dengan norma yang ada dimasyarakat serta berprilaku sebagai pria dan wanita sesuai dengan norma masyarakat

A.    Pengertian Problem Solving
Pengertian masalah atau problem yang dihadapi seseorang berbeda dengan orang lain. Pengertian msalah yang dihadapi oleh seorang pemimpin berbeda dengan yang dihadapi oleh seorang sarjana. Berbeda pula oleh seseorang sebagai pribadi dengan seseorang sebagai pemimpin/anggota organisasi. Masalah dapat digambarkan sebagai suatu keadaan (terlihat atau tidak terlihat) dimana antara yang diharapkan dengan kenyataan tidak sesuai. Antara apa yang direncanakan dengan kenyataan tidak sesuai. Atau terdapat hambatan antara yang diinginkan dengan keadaan sebenarnya. Masalah berbeda dengan keluhan. Keluhan biasanya merupakan akibat dari masalah yang tidak jelas atau tidak teratasi/tidak terselesaikan. Keluhan yang dirasakan seseorang dapat dijadikan pertanda seseorang sedang mengalami masalah yang tidak dikenali atau sebuah masalah yang tidak dipecahkan. Masalah yang tidak dipecahkan akan dapat menimbulkan masalah baru. Oleh sebab itu, setiap orang harus menyikapi setiap masalah yang dialaminya.

B.     Menyikapi Masalah
Bagaimana  cara Anda menyikapi masalah ?
  1. Lari dari masalah?
  2. Mengeluh?
  3. Tidak tahu apa yang harus dilakukan?
  4. Meminta bantuan kepada orang lain?
  5. Menghadapi dan memecahkannya?
Setiap orang tidak mungkin dapat menyikapi masalahnya dengan tepat apabila ia tidak atau belum mengenali masalah itu. Disamping itu ia harus mengenali sumber masalah yang dialami. Pada umumnya masalah yang dialami setiap orang bersumber dari diri sendiri (internal) dan dapat juga bersumber dari luar diri (eksternal).
Sebagai seorang siswa, masalah yang bersumber dari dalam diri sendiri meliputi kondisi pribadi misalnya kecerdasan, bakat, fisik, nilai, kepribadian, keterampilan belajar dan sebagainya. Sedangkan yang bersumber dari luar diri seperti kondisi pisik sosio emosional di lingkungan keluarga dan sekolah (pencahayaan, kebersihan, sirkulasi udara hubungan dengan teman, dengan guru dan lain sebagainya) sarana belajar pribadi dan sekolah. Bagaimanakah sikap Anda selama ini menghadapi masalah?
Problem solving sama artinya dengan pemecahan masalah. Problem solving adalah suatu pendekatan dalam menghadapi masalah. Problem solving juga merupakan suatu prosedur yang di dalamnya terdapat langkah-langkah yang harus diikuti dalam memecahkan sebuah masalah yang dihadapi seseorang sebagai perorangan atau seseorang sebagai pemimpin organisasi atau anggota organisasi. Pernahkah anda menghadapi masalah ? Apakah masalah yang anda hadapi masalah pribadi, social, belajar atau karier ? Bagaimana pemecahannya ? Atau langkah-langkah apa yang anda tempuh setiap masalah yang anda hadapi ? Bagaimana hasilnya ? Siapa diantara anda yang bisa mengungkapkan pendapatnya ?
Berikut gambaran problem solving dalam kesulitan belajar di bawah ini:


 Pernahkah Anda menghadapi suatu masalah ? Dapatkah Anda mengemukakan contohnya ? Apakah masalah yang Anda hadapi masalah pribadi, sosial, belajar atau karier? Bagaimanakah kebiasaan Anda dalam menghadapi masalah yang pernah Anda hadapi ? Bagaimana pemecahannya? Atau langkah-langkah apa yang Anda tempuh setiap masalah yang Anda hadapi ? Bagaimana hasilnya? Siapa diantara Anda yang bisa mengungkapkan pendapatnya ?

 C.    Langkah-Langkah dalam Memecahkan Masalah
Dalam memecahkan masalah yang dialami perlu memahami langkah-langkah berikut :

1.      Merumuskan Masalah
Untuk mengetahui hakekat daripada sesuatu masalah tidaklah mudah, karena masalah yang sebenarnya dihadapi sering terselubung dalam berbagai bentuk berupa gejala-gejala yang tampak dan tidak tampak. Oleh sebab itu diperlukan keahlian, pendidikan dan penglaman untuk dapat mencari sebab akibat yang tepat guna mencari pemecahannya.
Demikian juga halnya dengan masalah yang perlu dipecahkan melalui satu keputusan. Apa yang tampak seperti masalah dalam satu organisasi belum tentu merupakan masalah yang sebenarnya. Yang terlihat itu mungkin hanya gejalanya saja, sedangkan hakekat yang sebenarnya dari masalah itu perlu dipahami lebih mendalam.
Orang Amerika (Industriawan Charles F. Kattering) mengatakan “Suatu masalah yang sudah didefinisikan dengan baik berarti sudah separoh terpecahkan”. Sebuah masalah dapat dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan atau kalimat pernyataan.

2.      Analisa Sebab-Akibat
Setiap masalah yang akan dipecahkan perlu diketahui sebab masalah itu terjadi dan akibat/konsekuensi yang akan muncul bila tidak diatasi. Dalam menganalisa sebab-akibat dari suatu masalah memerlukan pengetahuan dan pengalaman, memerlukan data dan fakta yang jelas/akurat. Tanpa hal itu akan sulit mencari solusi dari masalah yang dihadapi. Hal ini bertujuan untuk memperkecil resiko yang muncul dari sebuah keputusan yang akan diambil dari pemecahan masalah yang dialami.

3.      Menghimpun Alternatif Pemecahan
Kegiatan berikutnya ialah menentukan alternatif pemecahan, yaitu berbagai kemungkinan yang dapat dipilih untuk dilaksanakan sebagai jalan keluardari masalah yang diahadapi. Setiap alternatif harus dikaji faktor-faktor pendukung dan faktor penghambat yang ada dalam setiap alternatif. Keuntungan apakah yang akan diperoleh apabila alternatif tersebut menjadi pilihan atau sebaliknya kerugian/resiko apa yang akan muncul apabila alternatif tersebut akan dipilih. Disamping itu juga harus diperhitungkan kekuatan kemauan dan kemampuan untuk melaksanakannya untuk menghindari munculnya masalah baru.

4.      Memilih Alternatifyang Paling Tepat
Ukuran alternatif yang paling tepat dapat dilihat dari segi biaya, waktu, sarana, kemampuan dalam melaksanakan. Dengan kata lain apakah alternatif yang dipilih dapat mempermudah tercapainya tujuan, dapat mengurangi kerugian, dapat mengurangi konflik dengan orang lain, dapat memberikan kepuasan, mampu dan mau melaksanakannyadan sebagainya.

5.      Melaksanakan Pilihan dalam Bentuk Kegiatan Terencana
          Keputusan yang diambil akan dapat berfungsi memecahkan asalah apabila dapat dilaksanakan. Oelh karena itu harus disusun rencana kegiatan pelaksanaannya. Keputusan yang diambil oleh peroranganuntuk mengatasi masalah perorangan tetap memerlukan rencana kegiatan pelaksanaannya, apalagi keputusan yang diambil oleh organisasi untuk keprluanmemecahkan masalah organisasi yang pelaksanaannya melibatkan banyak orang, memerlukan koordinasi, pengawasan, dan penggunaan biaya sangat perlu adanya rencana kegiatan yang matang agar masalah dapat terpecahkan dan tidak muncul/mengurangi munculnya masalah bau yang lebih rumit.

 
CONTOH FORM BUKTI TUGAS



Minggu, 22 Maret 2020

“SIKAP SOPAN DAN SANTUN DALAM KEHIDUPAN”


Tugas BK Pekan 2 Kelas X IPA/IPS/BHS/AGM
Buatlah Ringkasan dari Materi di bawah ini di Buku Catatan BK Anda!  
Setelah selesai meringkas, silakan buat form/tabel bukti pelaksanaan Tugas di bawah ringkasan yang anda buat, lalu lengkapi dengan TTD Orang Tua Anda (Seperti Tabel/Form Bukti Pelaksanaan Tugas BK Pekan 1)! 
dan berikan/publikasikan/posting komentar di kolom komentar bagian bawah dengan menuliskan nama lengkap dan kelas Anda. Jika anda tidak bisa mempublikasikan/memosting komentar, silakan minta bantuan teman anda untuk menuliskan/publikasikan/posting nama & kelas anda di kolom komentar!  

SIKAP SOPAN DAN SANTUN DALAM KEHIDUPAN
Tujuan: Agar dapat memahami nilai-nilai dan cara bertingkah laku sopan santun dalam kehidupan di luar kelompok sebaya

A.    Pentingnya Perilaku Sopan Santun
       Salah satu upaya untuk membangun  budi pekerti yang luhur melalui pendidikan budi pekerti ialah latihan-latihan bersikap dan berperilaku sopan santun. Latihan bersikap dan bereperilaku sopan santun ialah bersikap dan berperilaku baik dalam segala hal. Dengan demikian maka manusia "wong sing ngerti unggah-ungguh lan tata krama".
       Banyak cara dapat dilakukan dalam rangka untuk melatih diri bersikap dan berperilaku sopan santun. Para orang tua kita dahulu memberikan latihan tidak selalu dalam bentuk tindakan nyata, namun ada kalanya melalui berbagai cerita dongeng, melalui pembacaan syair, puisi, cerita rakyat, bahkan ada yang dalam bentuk sindiran atau kiasan-kiasan. Pada masyarakat jawa dilakukan pula dalam bentuk tembang, baik itu tembang macapat atau gending. Salah satu tembang macapat di dalamnya memberikan gambaran terhadap pribadi yang tahu adat sebagai  “wong sing ngerti unggah-ungguh  lan tata karma”  adalah tembang macapat Dhandhang Gula berikut ini :
Werdiningkang wasita jinarwi,
Wruh ing hukum iku watek ira,
Adoh marang kanisthane,
Pemicara punika,
Weh resep ingkang miyarsi,
Tata krama punika,
Kagunan ing kanarya,
Ngupa boga denen kelakuan becik,
Weh rahayuning  raga.
Secara  bebas di dalam tembang macapat dhandhang Gula tadi terkandung unsur-unsur sikap dan perilaku baik sebagi tuntunan dan perilaku sopan santun ialah :
  1. Bahwa jika mengetahui dan melaksanakan peraturan-peraturan hukum dengan bersungguh-sungguh, kita aka terhindar dari kenistaan dan kehinaan.
  2. Apabila bercakap-cakap maka berbicaralah dengan sopan , sebab yang demikian akan disenangi oleh lawan bicara kita dan yang  yang mendengarkannya.
  3. Bersikap dan berperilakulah yang sesuai dengan tuntunan  tatkrama dan sopan santun akan menjauhkan dari gunjingan orang.
  4. Apabila kita memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang baik maka dapat dipergunakan untuk mencari nafkah, sehingga akan tecukupi kebutuhan hidup kita.
  5. Sedangkan sikap dan perilaku yang baik itu dapat menyelamatkan manusia dalam hidupnya.
Pendek kata, makna dari temabang macapat dhandhang gula diatas memberikan tuntunan bahwa jiia kita bersikap dan berperilaku baik akan selamat dan sejahtera hidup kita. Dalam kenyataannya,  banyak hal yang harus kita ketahui dan kita laksanakan dalam kaitannya untuk bersikap dan berperilaku baik, sehinga apabila kita pelajari secara keseluruhan kadang kala dapat menjadikan diri kita enggan untuk memulainya. Oleh sebab itu, secara garis besar tuntunan bersikap dan berperilaku yang baik itu dapat dimulai dari hal-hal yang sederhana.

B.     Belajar untuk Berperilaku Sopan Santun
Perlu dicatat bahwa memulai sesuatu dari hal yang sederhana itu ternyata bukan karena tak mampu, tetapi semat-mata agar kita mudah mempelajarinya dan malaksanakannya. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memulai belajar dan berperilaku sopan santun itu.
1.      Senyum, sapa, salam dan sopan serta santun
Hubungan sosial merupakan kunci pembuka silaturahmi. Oleh karena itu dalam keseharian ketika kita bertemu dan berhadapan dengan orang lain apa salahnya menampakkan wajah ceria dan bersahabat. Bertegur sapa untuk menambah keakraban, senyuman akan menambah teman dan saling mengucapkan salam melekatkan tali persaudaraan. Sekalipun sangat sederhana dan mudah namun dengan senyum, sapa dan salam damailah hidup bersama kita.
2.      Iman dan Taqwa
Perilaku Iman dan Taqwa dapat disederhankan dalam bentuk dan sikap yang selalu ingat (eling)  kepada Tuhan bahwa kita ini adalah makhluk Tuhan, oleh karena itu harus percaya (pithados) akan adanya Tuhan. Dengan demikian kita kita harus taat (mituhu)terhadap perintah dan larangan Tuhan. Demikianlah cara sederhana memahami iman dan taqwa. Iman dan taqwa  dapat mendatangkan watak jujur, watak jujur akan menarik tumbuhnya watak tawakal, watak tawakal akan menumbuhkan watak sabar dan akan menuntun  kapada watak ikhlas.
3.      Patuh terhadap orang tua
Orang tua adalah perantaraan lahir di dunia ini, tanpa kedua orang tua kita tidak mungkin lahir dan berada di dunia ini. Kedua orang tualah yang memberikan pendidikan kepada kita untuk pertama kali, karena orang tua kita adalah pendidik yang pertama dan utama. Tidaklah mungkin kita sekarang dapat menjadi seperti manusia sebagai layaknya manusia tanpa diberi pendidikan oleh kedua orang tua kita . Kita  dapat berbicara, berjalan, makan minum, berpakaian, dan sebagainya karena jasa kedua orang tua  kita, maka sepatutnyalah kita petuhi kedua orang tua kita itu.
4.      Hormat kepada guru
Guru adalah pengganti orang tua kita ketika kita berada di sekolah. Merekalah yang membimbing kita sehingga kita mampu melakukan seseuatu yang sebelumya tidak dapat melakukan. Kita dapat membaca, menulis, berhitung, memahami ilmu pengetahuan dan teknologi , dan sebagainya berkat jasa guru.  Semua hal yang tidak kita dapatkan dari orang tua kita dalam ilmu pengetahuan dan teknologi kita dapat memperoleh dari guru. Seharusnya kita hormati para guru kita.
5.      Menghoramati saudara tua
Saudara adalh pengganti orang tua kita apabila kedua orang tua kita telah tiada. Dari merekalah pada saatnya nanti kita minta pendapat, nasehat, pertimbangan, bahkan bantuan dalam nbnetuk apapaun . jika kita menghormatoi mereka dengan tulus niscaya mereka juga akan tulus mebimbing dan membantu kita. 
6.      Menghoramti para pemimpin
Di sekitar kita banyak kita temui para pemimpin masyarakat, baik formal, misalnya ketua RT, ketua RW, kepala dukuh, Lurah, Camat, Bupati, Walikota, Gubernur, Menteri , Presiden, dan lain-lain, maupun para pemimpin yang tidak formal, misalnya: ulama, rohaniawan, tokoh masyarakat dan lain-lain. Mereka adalah orang-orang yang meluangkan waktu, tenaga dan sumber daya yang lainnya untuk kepentingan kehidupan masyarakat. Melaui kepemimpinan merekalah kehidupan sosial kemasyarakatan dapat berlangsung dengan tertib.
7.      Menghormati sesama
Seseungguhnya keberadaan kita dalam masyarakat sangat tergantung kepada sesama. Kita akan kelihatan pintar  jika ada teman kita yang bodoh, kita akan kelihatan kaya, jika ada teman kita yang miskin, kita akan kelihatan tampan/cantik jika ada teman kita yang tidak tampan/cantik. Sehingga karena merekalah kita ini akan dapat mewujudkan eksistensi kita. keberadaan orang-orang di sekitar kita itu ternyata merupakan peluang agar kita dapat tampil lebih daripada mereka, baik itu teman, sahabat, ‘lawan” konflik, “ lawan”  kompetisi, tetangga, dan bentuk-bentuk lain dari kehidupan kemasyarakatan kita. Secara sadar atau tidak, mereka ternyata berjasa kepada kita, oleh sebab itu adalah suatu kewajiban kita untuk menghormatinya.
8.      Menghargai kedudukan setiap insan
Tidak semua orang seberuntung kita dan tidak semua orang serugi kita. Keberuntungan dan kerugian bagi manusia adalah takdir Illahi yang harus diterimanya , karena hal itu bukan kemauan manusia. Ada orang yang pangkatnya tinggi, ada pula yang pangkatnya rendah. Ada orang yang tidak sempurna jasmani dan rohani. Ada orang yang terampil dan cerdas tetapi ada pula yang malas dan bodoh. Tetapi itu semua bukan atas kehendak yang bersangkutan tetapi karena kehendah Tuhan. Oleh sebab itu tidak pada tempatnya kita menghina mereka. Bukankah di mata Tuhan kita ini sama, karena yang membedakan  hanyalah keimanan kita dan ketaqwaan kita saja.
9.      Memanfaatkan alam secara wajar
Tuhan menciptakan alam semesta ini untuk kepentingan umat manusia. Namun demikian kita tidak diperkenankan mengambil dan memanfaatkan alam diluar batas kewajaran, sebab kerakusan dan ketamakan kita kepada alam, maka itu merupaka awal dari bencana. Alam sebagai sumber daya hendaklah kita pelihara untuk kita wariskan kepada generasi berikutnya. Alam menyediakan sarana untuk hidup dan kehidupan kita. Oleh sebab itu harus kita jaga kelestariannya.
10.  Cinta tanah air
Tanah air adalah wahana kehidupan kita sebagai bangsa dan negara. Dengan memiliki tanah air maka eksistensi kita sebagai suatu bangsa akan dihormati oleh bangsa lain didunia ini. Negaralah yang  mengatur segala hal untuk hidup dan kehidupan bersama kita. Negara pulalah yang menfasilitasi kepentingan kita dalam pergaulan Internasioal. Mencintai tanah air merupakan kewajiban setiap warga negara , demikian pula menjaga kedaukatan negara adalah kewajiban setiap warga negara , sebab dari negara kita mendapat hak-hak kita sebagai warga negara.
CONTOH FORM BUKTI TUGAS


Seru buat dibaca nih!

PENGALAMANKU (Roni Haeroni) PERTUKARAN PELAJAR KE BRUNEI DARUSSALAM 2018

 PERTUKARAN PELAJAR KE BRUNEI DARUSSALAM 2018 Borneo Studies Network (BSN): Youth Leadership Global Discovery Programme 2018 Brunei Darus...

Baca juga postingan Popular ini