Tugas BK Pekan 2 Kelas X IPA/IPS/BHS/AGM
Buatlah Ringkasan dari Materi di bawah ini di Buku Catatan BK Anda!
Setelah selesai meringkas, silakan buat form/tabel bukti pelaksanaan Tugas di bawah ringkasan yang anda buat, lalu lengkapi dengan TTD Orang Tua Anda (Seperti Tabel/Form Bukti Pelaksanaan Tugas BK Pekan 1)!
dan berikan/publikasikan/posting komentar di kolom komentar bagian bawah dengan menuliskan nama lengkap dan kelas Anda. Jika anda tidak bisa mempublikasikan/memosting komentar, silakan minta bantuan teman anda untuk menuliskan/publikasikan/posting nama & kelas anda di kolom komentar!
“SIKAP SOPAN DAN
SANTUN DALAM KEHIDUPAN”
Tujuan: Agar dapat memahami nilai-nilai dan cara
bertingkah laku sopan santun dalam kehidupan di luar kelompok sebaya
A.
Pentingnya
Perilaku Sopan Santun
Salah satu upaya untuk
membangun budi pekerti yang luhur melalui
pendidikan budi pekerti ialah latihan-latihan bersikap dan berperilaku sopan
santun. Latihan bersikap dan bereperilaku sopan santun ialah bersikap dan
berperilaku baik dalam segala hal. Dengan demikian maka manusia "wong sing ngerti unggah-ungguh lan tata
krama".
Banyak
cara dapat dilakukan dalam rangka untuk melatih diri bersikap dan berperilaku
sopan santun. Para orang tua kita dahulu memberikan latihan tidak selalu dalam
bentuk tindakan nyata, namun ada kalanya melalui berbagai cerita dongeng,
melalui pembacaan syair, puisi, cerita rakyat, bahkan ada yang dalam bentuk
sindiran atau kiasan-kiasan. Pada masyarakat jawa dilakukan pula
dalam bentuk tembang, baik itu tembang macapat atau gending. Salah satu tembang
macapat di dalamnya memberikan gambaran terhadap pribadi yang tahu adat
sebagai “wong sing ngerti
unggah-ungguh lan tata karma” adalah tembang macapat Dhandhang Gula berikut
ini :
Werdiningkang wasita jinarwi,
Wruh ing hukum iku watek ira,
Adoh marang
kanisthane,
Pemicara punika,
Weh resep ingkang
miyarsi,
Tata krama punika,
Kagunan ing
kanarya,
Ngupa boga denen
kelakuan becik,
Weh rahayuning raga.
Secara bebas di
dalam tembang macapat dhandhang Gula tadi terkandung unsur-unsur sikap dan
perilaku baik sebagi tuntunan dan perilaku sopan santun ialah :
- Bahwa jika mengetahui dan melaksanakan peraturan-peraturan hukum dengan bersungguh-sungguh, kita aka terhindar dari kenistaan dan kehinaan.
- Apabila bercakap-cakap maka berbicaralah dengan sopan , sebab yang demikian akan disenangi oleh lawan bicara kita dan yang yang mendengarkannya.
- Bersikap dan berperilakulah yang sesuai dengan tuntunan tatkrama dan sopan santun akan menjauhkan dari gunjingan orang.
- Apabila kita memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang baik maka dapat dipergunakan untuk mencari nafkah, sehingga akan tecukupi kebutuhan hidup kita.
- Sedangkan sikap dan perilaku yang baik itu dapat menyelamatkan manusia dalam hidupnya.
Pendek kata, makna dari temabang macapat dhandhang gula
diatas memberikan tuntunan bahwa jiia kita bersikap dan berperilaku baik akan
selamat dan sejahtera hidup kita. Dalam
kenyataannya, banyak hal yang harus kita
ketahui dan kita laksanakan dalam kaitannya untuk bersikap dan berperilaku
baik, sehinga apabila kita pelajari secara keseluruhan kadang kala dapat
menjadikan diri kita enggan untuk memulainya. Oleh sebab itu, secara garis
besar tuntunan bersikap dan berperilaku yang baik itu dapat dimulai dari
hal-hal yang sederhana.
B.
Belajar
untuk Berperilaku Sopan Santun
Perlu dicatat bahwa memulai sesuatu dari hal yang
sederhana itu ternyata bukan karena tak mampu, tetapi semat-mata agar kita
mudah mempelajarinya dan malaksanakannya. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memulai belajar dan
berperilaku sopan santun itu.
1. Senyum,
sapa, salam dan sopan serta santun
Hubungan sosial merupakan kunci pembuka silaturahmi. Oleh
karena itu dalam keseharian ketika kita bertemu dan berhadapan dengan orang
lain apa salahnya menampakkan wajah ceria dan bersahabat. Bertegur sapa untuk
menambah keakraban, senyuman akan menambah teman dan saling mengucapkan salam
melekatkan tali persaudaraan. Sekalipun sangat
sederhana dan mudah namun dengan senyum, sapa dan salam damailah hidup bersama
kita.
2. Iman dan
Taqwa
Perilaku
Iman dan Taqwa dapat disederhankan dalam bentuk dan sikap yang selalu ingat (eling) kepada Tuhan bahwa kita ini adalah makhluk
Tuhan, oleh karena itu harus percaya (pithados) akan adanya Tuhan. Dengan demikian kita kita harus taat (mituhu)terhadap
perintah dan larangan Tuhan. Demikianlah cara sederhana memahami iman dan
taqwa. Iman dan taqwa dapat mendatangkan
watak jujur, watak jujur akan menarik tumbuhnya watak tawakal, watak tawakal
akan menumbuhkan watak sabar dan akan menuntun
kapada watak ikhlas.
3. Patuh
terhadap orang tua
Orang tua adalah perantaraan lahir di dunia ini, tanpa
kedua orang tua kita tidak mungkin lahir dan berada di dunia ini. Kedua orang
tualah yang memberikan pendidikan kepada kita untuk pertama kali, karena orang
tua kita adalah pendidik yang pertama dan utama. Tidaklah mungkin kita sekarang
dapat menjadi seperti manusia sebagai layaknya manusia tanpa diberi pendidikan
oleh kedua orang tua kita . Kita dapat
berbicara, berjalan, makan minum, berpakaian, dan sebagainya karena jasa kedua
orang tua kita, maka sepatutnyalah kita
petuhi kedua orang tua kita itu.
4. Hormat
kepada guru
Guru adalah pengganti orang tua kita ketika kita berada
di sekolah. Merekalah yang membimbing kita sehingga kita mampu melakukan
seseuatu yang sebelumya tidak dapat melakukan. Kita dapat membaca, menulis,
berhitung, memahami ilmu pengetahuan dan teknologi , dan sebagainya berkat jasa
guru. Semua hal yang tidak kita dapatkan
dari orang tua kita dalam ilmu pengetahuan dan teknologi kita dapat memperoleh
dari guru. Seharusnya
kita hormati para guru kita.
5. Menghoramati
saudara tua
Saudara adalh pengganti orang tua kita apabila kedua
orang tua kita telah tiada. Dari merekalah pada saatnya nanti kita minta
pendapat, nasehat, pertimbangan, bahkan bantuan dalam nbnetuk apapaun . jika
kita menghormatoi mereka dengan tulus niscaya mereka juga akan tulus mebimbing
dan membantu kita.
6. Menghoramti
para pemimpin
Di
sekitar kita banyak kita temui para pemimpin masyarakat, baik formal, misalnya
ketua RT, ketua RW, kepala dukuh, Lurah, Camat, Bupati, Walikota, Gubernur,
Menteri , Presiden, dan lain-lain, maupun para pemimpin yang tidak formal,
misalnya: ulama, rohaniawan, tokoh masyarakat dan lain-lain. Mereka adalah
orang-orang yang meluangkan waktu, tenaga dan sumber daya yang lainnya untuk
kepentingan kehidupan masyarakat. Melaui kepemimpinan merekalah kehidupan
sosial kemasyarakatan dapat berlangsung dengan tertib.
7. Menghormati
sesama
Seseungguhnya keberadaan kita dalam masyarakat sangat
tergantung kepada sesama. Kita akan kelihatan pintar jika ada teman kita yang bodoh, kita akan
kelihatan kaya, jika ada teman kita yang miskin, kita akan kelihatan
tampan/cantik jika ada teman kita yang tidak tampan/cantik. Sehingga karena
merekalah kita ini akan dapat mewujudkan eksistensi kita. keberadaan
orang-orang di sekitar kita itu ternyata merupakan peluang agar kita dapat
tampil lebih daripada mereka, baik itu teman, sahabat, ‘lawan” konflik, “
lawan” kompetisi, tetangga, dan
bentuk-bentuk lain dari kehidupan kemasyarakatan kita. Secara sadar atau tidak,
mereka ternyata berjasa kepada kita, oleh sebab itu adalah suatu kewajiban kita
untuk menghormatinya.
8. Menghargai
kedudukan setiap insan
Tidak semua orang seberuntung kita dan tidak semua orang
serugi kita. Keberuntungan dan kerugian bagi manusia adalah takdir Illahi yang
harus diterimanya , karena hal itu bukan kemauan manusia. Ada orang yang
pangkatnya tinggi, ada pula yang pangkatnya rendah. Ada orang yang tidak
sempurna jasmani dan rohani. Ada orang yang
terampil dan cerdas tetapi ada pula yang malas dan bodoh. Tetapi itu semua
bukan atas kehendak yang bersangkutan tetapi karena kehendah Tuhan. Oleh sebab
itu tidak pada tempatnya kita menghina mereka. Bukankah di mata Tuhan kita ini sama, karena yang membedakan hanyalah keimanan kita dan ketaqwaan kita
saja.
9. Memanfaatkan
alam secara wajar
Tuhan menciptakan alam semesta ini untuk kepentingan umat
manusia. Namun demikian kita tidak diperkenankan mengambil dan memanfaatkan
alam diluar batas kewajaran, sebab kerakusan dan ketamakan kita kepada alam,
maka itu merupaka awal dari bencana. Alam sebagai sumber daya hendaklah kita
pelihara untuk kita wariskan kepada generasi berikutnya. Alam menyediakan
sarana untuk hidup dan kehidupan kita. Oleh sebab itu harus kita jaga
kelestariannya.
10. Cinta
tanah air
Tanah air adalah wahana kehidupan kita sebagai bangsa dan
negara. Dengan memiliki tanah air maka eksistensi kita sebagai suatu bangsa
akan dihormati oleh bangsa lain didunia ini. Negaralah yang mengatur segala hal untuk hidup dan kehidupan
bersama kita. Negara pulalah yang menfasilitasi kepentingan kita dalam
pergaulan Internasioal. Mencintai tanah air merupakan kewajiban setiap warga
negara , demikian pula menjaga kedaukatan negara adalah kewajiban setiap warga
negara , sebab dari negara kita mendapat hak-hak kita sebagai warga negara.
CONTOH FORM BUKTI TUGAS |
Iyaa makasii paa.
BalasHapusRaisha Amara Nathaniela X IPA 1
BalasHapusMakasih pa
BalasHapusMuhammad alvid Baehaqi X ips2
BalasHapusTerimakasih pak
BalasHapusDede Salma Fadilatul Mardiyah X PK 3
BalasHapusDila Nurfadilah X ipa 2
BalasHapusSiti rokayah
BalasHapusX bahas
Siti Rokayah
HapusX bahasa
Siti Rokayah
HapusX bahasa
Siti rokayah
BalasHapusX bahas
Najma Rinjani
BalasHapusX Bahasa
Bunga Adilia Utami
BalasHapusX Bahasa
Ilma Damayanti
BalasHapusX Bahasa
Andini
BalasHapusX Bahasa
Nifa Hanifah
BalasHapusX Bahasa
Reva fadila
BalasHapusX Bahasa
Didah Tsamrotul Fauziah
BalasHapusX bahasa
Fifih Halimatul Sa'adah
BalasHapusX Ipa 2
Khairun Nisa X Ipa 2
BalasHapusNeli Dzulfah
BalasHapusX Bahasa
Euis Nursela 10 I P S 2
BalasHapusNengsih X ips 2
BalasHapusNaila Muna X Pk 2
BalasHapusNazla Nadhifa Nurul arsyi ( X Ipa 2 )
BalasHapusSri Fatmawati
BalasHapusXIPA2
Daffa Dzikri Hibatullah
BalasHapusDaffa Dzikri Hibatullah
BalasHapusX IPA 2
Tesa Elia
BalasHapusXIPA2
Eli Heryanti
BalasHapusXipa2
Hilda Hasanah
BalasHapusXipa2
Yuyun Wanda Asih
BalasHapusXIPA2
Oof Sofiah
BalasHapusXIPA2
Sukma Ayu Candra Arum
BalasHapusXIPA2
Annisa xipa 4
BalasHapus