Minggu, 26 Februari 2017

Pengalamanku menjadi Delegasi Indonesia di agenda Youth Excursion (Youtex) Malaysia & Singapura 2016

Kegiatan ini bernama Youth Excursion disingkat Youtex dengan tema kegiatan “Be The Future Leader From Indonesia to ASEAN” yang diadakan di Malaysia dan Singapura pada tanggal 21 s.d. 24 Januari 2016. Event level ASEAN ini diprakarsai oleh IYLA (Indonesia Youth Leader Alliance) (sekarang sudah menjadi Indonesia Global Network) yang bekerjasama dengan PPI-M (Perhimpunan Pelajar Indonesia-Malaysia), Kementerian Pelancongan Malaysia / Kementerian Pariwisata Malaysia dan KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) Singapura.

Kegiatan ini ditujukan untuk para pemuda/i terpilih dari seluruh Indonesia yang memiliki passion di bidang leadership dan entrepreneurship, dari 1733 pendaftar dari seantero negeri terseleksilah 94 pemuda terpilih dari beberapa tahap seleksi yang cukup ketat dan di antara 94 pemuda terpilih tersebut salah satunya adalah sang Etoser Samarinda angkatan 2014 yang bernama Roni Haeroni Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) program studi Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Mulawarman (Unmul).

Event bergengsi internasional Youtex ini diadakan karena dilatarbelakangi oleh atmosfer Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economy Community (AEC) yang sudah diberlakukan secara resmi di akhir tahun 2015, dari hal inilah perlu kiranya diadakan suatu bentuk pelatihan nyata untuk pemuda indonesia agar bisa mempersiapkan diri bersaing khususnya dalam bidang leadership dan entrepreneurship dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya sehingga harkat martabat bangsa dan negara tetap bisa berada di jajaran terdepan bangsa-bangsa dunia.

Kegiatan ini adalah pengalamanku yang pertama pergi ke luar negeri dua negara sekaligus. awalnya gak nyangaka karena iseng daftar diajak teman pas malem, isi form persyartan online yang salah satunya harus membuat Motivation Letter dan rekam jejak organisasi yang diikuti. Setelah adanya pengumuman kelolosan aku langsung melakukan kegiatan pencarian dana (pengajuan proposal bantuan dana) ke Fakultas dan alhamdulillah pihak Fakultas waktu bersedia membantu walau sebelumnya sempat menolak.

Tibalah saatnya hari penerbangan pertamaku ke luar negeri, di tanggal 20 Januari 2016. waktu itu aku dan satu temanku (Yusriansyah) juga mahasiswa FISIP prodi ilmu pemerintahan yang sama2 lolos dari UNMUL berangkat sama2. kami berdua terbang 1 hari sebelum acara dimulai dan tentunya belum ada panitia yang jemput di bandara. kami berdua tiba di KLIA 2 (Kuala Lumpur International Airport 2) dengan penerbangan AirAsia tujuan langsung Balikpapan-Kuala Lumpur.  Sepanjang perjalnan memasuki wilayah udara malaysia, aku melihat banyak sekali pohon sawit d negeri jiran tersebut, bahkan samapi landingpun pemandangan itupun tak henti-hentinya kulihat. Seolah alam Malaysia berbicara "selamat datang di Surga Sawit Dunia".

Tiba di KLIA 2 membuat mata kami tercengang karena luasnya bandara tersebut bahkan bukan nampak bandara, yang ada malah seperti mall karena banyak shoping mall di sana hehe. Karena kami datang sebelum acara akhirnya kami memutuskan explore KLIA 2 sambil nunggu penjemputan panitia esok harinya seklaian kamipun menginap di KLIA 2 hehhe (backpackeran lah istilahnya hehe).
Sambil explore KLIA 2 kusempatkan menghubungi sahabat seberangku "M. Zul Hilmy" seoraang Pramuka Johor-Malaysia yang dulu pernah kenalan di agenda PPSN 2012 (Perkemahan Pramuka Santri Nusantara) Kota Batam-Kepri. Kuhubungi dia via messenger facebook menggunakan wifi bandara dan sebelumnya memang sudah ku hubungi dia sebelum keberangkatan hingga akhirnya kami bertemu juga di KLIA 2. Alhamdulilah inilah pertemuan pertamaku dengan sahabat dari seberang Malaysia ini (ternyata kami dipertemukan kembali) dan disini dia memberiku kenangan2 berupa jersey timnas sepakbola Malaysia dan akupun sempat memebrikan makanan khas dari indonesia yaitu "Kerupuk Tahu" untuk dia. Sempat juga kami abadikan berfoto dengan tukar seragam masing2, dia pakai jaket Beastudi etosku yg berlogo Bendera Merah-Putih dan kau pakai jersey timnasMalaysia. Gak lama kami berjumpa akhirnya dia
pamit dikarenakan esok dia harus kembali kerja.

Aku dan Yusriansyah pun kembali explore KLIA 2. Tiba malam kami berdua memutuskan untuk tidur di Musholla Bandara, meski ada tulisan tidak boleh tidur di sana tapi karean banyak juga penumpang lain yang tidur disana akhirnya kamipun ikut dan petugas bandarapun tidak melarangnya, dan Musholla Bandara sana luas serta dipisahkan antara Musholla Laki2 dan wanita itu terpisah (dikhususkanlah serta fasilitasnya lengkap juga).

Keeskoan harinya kami bertemu panitia penjemput di "Balai Ketibaan" mereka membawa poster Youtex. Kami langsung diakomodir panitia dan diarahkan untuk menunggu di area dekat tikcet bus sekalian menunggu beberapa delegasi dari daerah lain datang. Setelah beberapa delegasi datang kamipun langsung diberangkatkan menuju KL Sentral via bus. sepanjang perjalanan menuju KL Sentral dengan tujuan Hotel Sentral aku banyak melihat burung gagak di pohon/bawah flyover jalanan Malaysia (Kalau Indonesia banyaknya burung Gereja hehe) bahkan di area bandarapun banyak burung gagaknya hehhe. Harus diakui juga di sana jalanan rapi dan sedikit jarang macet.

Gak terasa 45 menit perjalanan akhirnya kami tiba di KL Sentral, kami sampai sekitar pukul 11an, disanapun sudah ada panitia yang menyambut dan mengantarkan kami ke Hotel Sentral, akahirnya karena di hotel baru bisa chek in jam 14an tetiba kami diajak delegasi lain dari Univ. Lambung Mangkurat untuk mengunjungi dahulu KLCC (Kuala Lumpur City Center) tempat Menara Kembar Icon nya Negeri Jiran tersebut. Gak lama kamipun ikut mereka kesanvia MRT dan di MRT ada juga tulisan bahasa melayu yang bikin geli hehe "Tempat duduk ini khas untuk warga tua, wanita hamil & Golongan kurang upaya, tidakkah kita prihati?!" hehhe itu tempat duduk khusus bagi disabilitas kalau di Indonesia.
Tiba di KLCC akhirnya ya moment yang gak boleh terlewat adalah "take picture" selfie dll lah mumpung ada waktu bebas dari panitia hehehe. Setelah agak lama kamipun kembali ke Hotel. 

Hari pertama dan kedua tepatnya tanggal 21 dan 22 Januari 2016 kegiatan difokuskan di negeri Jiran Malaysia dengan kontent opening ceremony yang dibuka secara resmi langsung oleh Wakil Ketua PPIM Zul Fadli yang tercatat sebagai mahasiswa Indonesia di Universiti Kuala Lumpur, opening ceremony tepatnya dilakukan di Hotel Sentral Kuala Lumpur. Setelah opening ceremony, kegiatan dilanjutkan dengan games dinamika kelompok waktu itu games filosofi menara, setelah itu dilanjutkan dengan Galla Dinner serta market research, dimana 94 peserta dibagi menjadi beberapa delegasi negara anggota ASEAN, ada yang menjadi bagian delegasi Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Vietnam, Myanmar, Brunei Darussalam dan Kamboja serta masing-masing delegasi difasilitasi satu orang pendamping yang bertugas mengarahkan dan mengawasi selama kegiatan Youtex. Aku & Yusriansyahpun masuk delegasi Indonesia bersma mahasiswa dari Univ lainnya.

Kemudian masing-masing delegasi diberikan waktu 3 jam (20:00 s.d. 23:00), uang RM 8 (delapan ringgit), kartu nama masing-masing peserta/anggota delegasi serta teka-teki yang harus dipecahkan. Teka- teki tersebut berisi gambaran berbahasa Inggris mengenai 3 tempat wajib market research yang harus dikunjungi. Apabila tempat-tempat tesebut telah diketahui maka para delegasi harus mengunjunginya serta melakukan market research dan networking dengan stakeholder yang ada di 3 tempat tersebut. 3 tempat tersebut tidak lain adalah China Town, Pasar Seni dan KLCC (Kuala Lumpur City Center) atau tepatnya komplek mall daerah menara kembar petronas.

Gambaran market research yaitu berupa wawancara oleh para delegasi kepada para pemilik toko di 3 tempat tersebut dengan point networking produk apa yang dijual di sana, nama toko/brand penjual apa, nama pemilik toko siapa, berapa harga barang di sana kemudian dari data networking tersebut para delegasi harus melakuakan compare/membandingkan dengan produk yang ada di Indonesia mengenai keunggulan, daya saing produk dsb. Selanjutnay hal yang wajib dilakuakan ketika market research adalah saling menukar kartu nama/identitas sebagai bukti market research dan delegasi mana yang berhasil mendapatkan kartu nama terbanyak maka delagasi itulah pemenangnya.

Setelah market reserch, keesokan harinya dilanjutkan dengan kegiatan company visit ke MaGIC (Malaysian Global Innovation and Creativity), sebuah perusahan yang apabila kita memiliki bisnis/ide untuk berbisnis maka perusahaan tersebut bisa membantu kita mengembangkan ide bisnis kita dan membantu mengembangkan bisnis/perusahaan kita dan mereka siap memfasilitasi bisnis/perusahaan kita untuk dipasarkan ke seluruh negara-negara nggota ASEAN yng nantinya berbasis IT/digital/aplikasi online, di mana contohnya seperti Grab Taxi yang sudah berjalan di Malaysia atau Grab Bike di Indonesia atau seperti Gojek di Jakarta.

Kegiatan selanjutnaya adalah shalat jumat di masjid Fiisabilillah Cyberjaya Selangor, sholat di sana sangat terasa sekali keberagamam ras muslim karena yang sholat di sana tidak hanya muslim ras melayu tapi ada juga muslim ras China, India, Arab bahkan Eropa ditambah dengan suasana masjid yang fresh dengan desain taman hijau medium di tengah masjid bagian belakang yang memliki 2 lantai sehingga menambah khusyuk dalam sholat.

Usai sholat Jumat, kegiatan dilanjutakan ke MATiC (Malaysia Tousim Center) yang menampuilkan dan memperkenalkan budaya Malayisa, diantaranya yang ditampiklan di sana adalah musik melayu, tarian melayu (mirip melaytu minagkabau), tarian India, tarian China, Barongsai dan yang membuat kaget adalah tarian dayak yang dikalim sebagai dayak Sarawak (musik, baju dan gerakan hampir sama dengan dayak Indonesia). bahkan lagu band pengisi acranyapun ada sekali menyanyikan lagu "Kopi Dangdut" asal Indonesia hehehe.

Masih tetap di MATiC, agenda disambung dengan networking night and gala dinner bersama Kementerian Pelancongan/Pariwisata Malaysia atau Ministry of Tourism Malaysia. Dalam agenda tersebut, pihak kemeterian pariwisata Malaysia mempresentasikan berbagai destinasi wisata yang ada negeri mereka dengan berbagai strategi-strategi dan dari presentasi tersebut dapat diketahui ternyata turis asal Indonseia adalah turis kedua terbanyak yang mengunjungi Malaysia setelah Turis Singapura yang mengunjungi Malaysia. Setelah menyaksikan berbagai presentasi pariwisata Malaysia, di sini saya melihat Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang lebih menjanjikan dan lebih baik dibanding Malaysia karena apa yang dimiliki Malaysia hampir semuanya dimiliki Indonesia hanya saja kita masih kalah dalam hal promosi wisata dibanding Malaysia yang lebih gencar dan modern dalam hal promosi kepariwisataan.

Hari ketiga, kegiatan dilanjutkan dengan perjalanan menuju Singapura via bis. Para delgasi berangkat dari Kuala Lumpur menuju Singapura yang melwati negara bagian Johor. Berangkat mulai sekitar jam 09:00 dan samapai di Singapura bsekitar jam 14:00. Sebelum samapai di sana, bis para delegasi harus melewati jembatan yang menghubungkan Malaysia dengan Singapura, di sela-sela melewati jembatan yang menghubungkan kedua negara ASEAN tersebut, aku sempat mengambil foto dari balik kaca bis, diantaranya memoto jembatan, pulau singapura, laut antara kedua negara dan terakhir adalah gerbang pelabuhan/imigrasi Singapura.

Ketika turun dari bis dan semua pesrta berjalan menuju ruang imigrasi tiba-tiba saja ada seorang petugas berwajah Chinese yang memanggil kuy, (Hey You come here!) sembari melambaikan tangan ke arah ku dan akupun menghampiri petugas tersebut, lalu dia bertyanya “did you take photo or video record?” dan saya jawab: “yes, I take photo & video record” lalu petugas itu meminta ku untuk membuka gallery photo Handphone “please open your gallery”. Setelah dilihat oleh petugas tersebut ternyata ada satu photo yang dipermaslahkan/tidak diperbolehkan terkait dengan alasan keamanan intelijen singapura, photo tersebut yaitu photo gerbang pelabuhan/imigraasi Singapura yang aku ambil terakhair kali sebelum bis masuk pelabuhan. Petugas itu lalu bertanya “Is this the firs time you go to Singapore?” dan akupun jawab “yes this is the first time for me to Singapore”. Karena masih kurang percaya lalu dia menanyakan passport“Where your passport?”, dan aku tunjukkan passport, setelah itu dia ambil passport dan HP ku dan dia periksa lau dia catat identitas ku di atas secarik kertas (seperti polisi Amerika menilang pelanggar lalu lintas). Ketika itu aku bergumam dalam hati, “aduh ini mau diapain yaa, takutnya nati didenda dan aku belum tukar rupiah ke dollar singapore lagi, udah mah panitia atau peserta lainpun tidak ada yang nyamperin dan bantuin lagi”. diapun sempat menanyakan berapa hari aku akan berada di singapura serta dia menanyakan tiket kepulanganku juga. akhinya ku jawablah seadanya 3 hari di singapura dan kutunjukkan tiket kepulanganku itu.

Tapi setelah dia catat identitas ku dia menyuruh ku menunggu “please, wait a minute here” tak lama kemudian dia datang bersama seorang petugas lain berwajah sperti boyband korea hehe, dengan senyuman petugas kedua memeriksa HP ku dan dia meminta ku untuk mengahapus photo gerbang pelabuhan/imigrasi itu “please delete this photo” lalu ku jawab “ok I delete this photo” (sambil menghapus photo tersebut). Setelah dihapus, sang petugas kembali memeriksa kotak recycle photo HP dan dia langsung menghapus file photo recycle pelabuhan tersebut. Akhirnya setelah itu aku dipesrsilakan kembali menuju ruang imigrasi “Ok problem is finish and you can to visit singapore”

Tapi aku kembali bertanya “How about Merlion park? Can I take photo there?” lalu mereka menjawab sambil tersenyum “Oh, merlion is free to you if you want to take photo there” kemudian ku ucapkan “oh, ok thanks sir” setelah itu baru aku kembali ke rombongan delegasi di ruang antrian imigrasi. Sambil meninggalkan kedua petugas tersebut aku bergumam di dalam hati “memang deh keamanan singapore ini T.O.P B.G.T (baca: Te-O-Pe Be Ge Te) alias Top banget lah Top Markotop mlah hehe, dan ini nih hal positif yang harus ditiru Indonesia, aku ambil photo dari dalam bis yang gelappun bisa ketahuan mereka”.
Selain kejadian ku itu teernyata ada juga peserta lain yang diintrogasi petugas imigrasi singapur dikarenakan hal yang sama denganku memoto daerah imigrasi sembarangan dan ada juga yang dikarenakan namanya "Ardiansyah" serta beda kondisi wajah antara fakta dan di passport, yang di passport berjenggot sedngkan pas dia ke singapura jenggotnya dicukur habis disitulah diintrogasi sama pihak keamanan imigrasi dikiranya terosris hehhe.
Belum lagi kasus teman ku Yusriansyah dan teman sekamar hotelnya (anak UI) yang ketinggalan bis rombongan peserta ke singapura hehhe (kebetulan kami beda kamar selama agenda tersebut) y hariang akhirnya harus membuat mereka berdua menyusul kami peserta lain ke Singapura dg biaya sendiri.
Merekapun sama diintrogasi lama bahkan dibawa ke ruangan khusus di imigrasi singapura hehe gara2 gak rombongan mungkin dicurigai pihak singapura sebagai terosris, karna hal ini terjadi di dua negara tersebut memang sedang ditingkatkan keamanannya karean pas agenda Youtex itu tepat kurang klebih 2 hari setelah kejadian bom Sarinah Jakarta. akhirnya imbas ke negeri tetangga yangb was2 terosris hehhhe.

Ok, Selanjutanya agenda di singapura dilakukan di KBRI Singapura, tepatnya di sana dilakukan simposium Entrepreneur- Leader yang dibuka langsung oleh wakil Dubes RI untuk Singapura (Bapak Ridwan Hassan) dan disamapaikann oleh dua orang pemateri. Satu pemateri adalah pengusaha muda Indonesia di Singapura bernama Maulana Bachtiar dan Pengusaha Singapura berdarah Indonesia (Banjarmasin) bernama Aishah Zahari. Ketika pembukaan, ada satu kalimat kunci yang disampaikan Bapak Ridwan Hassan selaku wakil Dubes RI untuk Singapura yaitu pada intinya “jika kita tidak mempersiapkan diri maka kita akan tergilas zaman” maka dari itu kita selaku pemuda genersi penerus bangsa harus mempersiapkan diri dengan berbagai bekal/keahlian dan ilmu agar bangasa dan negara NKRI kita tidak tergilas oleh zaman.

Kemudian inti dari penyampaian kedua speaker dalam simposium Entrepreneur- Leader adalah seorang Entrepreneur-Leader akan sukses jika ia melakuakn hal yang sesuai dengan passion/gairah atau hal yang ia cintai/sukai karena nantinya akan membuat ia bisa make thing happened (membuat hal terjadi/menjadi nyata) dengan cara innovate/berinovasi yang dapat memberikan suatu ruang bebas untuk mengekspresikan ide-ide kreatifnya dan kemudian setelah itu harus bisa menciptakan nilai/create value yang bermanfaat serta bisa menciptakan lapangan pekerjaan/craete jobs sebagai bentuk kontribusi sosial kepada masyarakat, negara dan bangsa.

Hari berikutnya adalah penutupan rangkaian agenda Youtex 2016. Penutupan dilaksanakan dalam forum semi formal di restaurant temapt Hotel peserta menginap di Singapura (Hotel Boss waktu itu) sembari braekfast. Tak disangka ternyata diakhir agenda penutupan ada pengumuman beberapa best participant dan salah satunya best participant confirmation (peseta terbaik dalam hal konfirmasi kepada panitia & peserta tercepat mengumpulkan berkas-berkas) dimenangkan oleh saya (Roni Haeroni) dan disitulah saya dapat memperkenalkan lebih jauh tentang diri saya, asal daerah, universitas dan tentunya memperkenalkan diri sebagai peserta yang didelegasikan dari lembaga DD (Dompet Dhuafa) dan Beastudi Etos serta tak lupa memperkenalkan secara singkat apa itu DD dan Beastudi Etos serta Universitas Mulawarman.

Setelah acara selesai ada peserta yang langsung pulang ke Indonesia dan adapula yang menambah hari untuk explore singapore. aku dan Yusripun memilih untuk menambah hari di singapura 1 hari waktu dan kami menginap backpacker hostel yang di area Masjid Sultan Singapura. Ya lumyan murah semalam 150 rinu dan dapat breakfast juga serta bisa masak sendiri di dapur. Nambah 1 hari kami manfaatkan untuk eksplor Masjid Sultan Singapura, Merlion Park kembali serta salah Satu Pasar pernak-pernik di sana (antara Bugis Street dan China Town saya lupa hehe). setelah luamyan dapat oleh2 kamipun kembali ke penginapan dan bersiap untu berkemas kepulangan esok harinya.

Kami pulang via Changi Airport menuju Jakarta, Jakarta-Balikpapan & Samarinda. Bagi kami Changi Airport adalah bandara super luas, canggih dan super lengkap deh kalah bandara2 kita kalau aku ceritakan semua tentang Changi Airport hehhe.

Oke itu sedikit pengalaman pertamaku Go Abroad. Pengalaman Go Abroad ku selanjutnya ada di Bulan Mei 2016 (sebagai Panitia Internasional di Malaysia) dan di Bulan Februari 2017 (sebagai delegasi Indonesia di agenda National Aspiration & Leadership Summit di Kuala Lumpur). Nantikan yaa tulisan selanjutnya :) semoga bermanfaat dan memotivasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Seru buat dibaca nih!

PENGALAMANKU (Roni Haeroni) PERTUKARAN PELAJAR KE BRUNEI DARUSSALAM 2018

 PERTUKARAN PELAJAR KE BRUNEI DARUSSALAM 2018 Borneo Studies Network (BSN): Youth Leadership Global Discovery Programme 2018 Brunei Darus...

Baca juga postingan Popular ini